Ibu-Ibu Doyan Nulis

iidn

Senin, 25 Maret 2013

Muhammad Tercinta (4)

KETIKA MUHAMMAD SAW KECIL DINAUNGI AWAN

Saat itu, dusun Bani Sa’ad dilanda kemarau panjang
Yang sangat menyiksa dan menyengsarakan.
Udara gersang, tanah meranggas, dedaunan berserak, mata air kering kerontang.
Musim kemarau itu, membuat ternak-ternak menjadi kurus.
Tapi tidak! Tidak sama sekali, untuk ternaknya Halimah.
Domba-dombanya tetap segar bugar, dan menghasilkan susu berlimpah.
Maha Suci Allah yang memberi keberkahan itu.
...
Dan Muhammad kecil, tak pernah mengeluh.
Panas yang melepuh,tak membuatnya bersimbah peluh.
Ooh... bagaimana bisa begitu? Karena kemanapun Muhammad melangkah, 
Segumpal awan selalu menaungi, menjadikannya teduh.
Ooh... sungguh!
...
Suatu hari, penduduk Bani Sa’ad berkumpul di tanah lapang, berdoa meminta hujan.
Halimah menyertakan Muhammad dalam kumpulan itu.
Lalu tiba-tiba,tak lama setelah berdoa,
Gumpalan awan yang menaungi Muhammad, berarak-arak, bergumpal-gumpal.
Semakin tebal, semakin hitam. Dan... tes tes tes.
Rintik rinai murni turun ke bumi. Deras, deras, semakin deras.
...
Duhai... bahagia nian. Kampung kembali subur makmur.
Penduduk pun bersyukur, sepenuh penuh syukur.
Alhamdulillah!  

2 komentar:

  1. nice story mba...
    Salam kenal :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih Bunda Santi ... monggo difollow juga boleh ;) . Nanti saya follback hehe :).

      Hapus