Saat itu, dusun Bani Sa’ad dilanda kemarau panjang
Yang sangat menyiksa dan menyengsarakan.
Udara gersang, tanah meranggas, dedaunan berserak, mata air kering kerontang.
Musim kemarau itu, membuat ternak-ternak menjadi kurus.
Tapi tidak! Tidak sama sekali, untuk ternaknya Halimah.
Domba-dombanya tetap segar bugar, dan menghasilkan susu berlimpah.
Maha Suci Allah yang memberi keberkahan itu.
...
Dan Muhammad kecil, tak pernah mengeluh.
Panas yang melepuh,tak membuatnya bersimbah peluh.
Ooh... bagaimana bisa begitu? Karena kemanapun Muhammad melangkah,
Segumpal awan selalu menaungi, menjadikannya teduh.
Ooh... sungguh!
...

Halimah menyertakan Muhammad dalam kumpulan itu.
Lalu tiba-tiba,tak lama setelah berdoa,
Gumpalan awan yang menaungi Muhammad, berarak-arak, bergumpal-gumpal.
Semakin tebal, semakin hitam. Dan... tes tes tes.
Rintik rinai murni turun ke bumi. Deras, deras, semakin deras.
...
Duhai... bahagia nian. Kampung kembali subur makmur.
Penduduk pun bersyukur, sepenuh penuh syukur.
Alhamdulillah!
nice story mba...
BalasHapusSalam kenal :)
Makasih Bunda Santi ... monggo difollow juga boleh ;) . Nanti saya follback hehe :).
Hapus