Ibu-Ibu Doyan Nulis

iidn

Senin, 14 April 2014

Bukan Li Min Ho!

Saat ini dunia sedang dilanda demam artis Korea. Mulai lagu, film, sampai pakaiannya pun diikuti masyarakat luas. Tak pandang bulu, virus Korea juga menjangkiti remaja Muslim, baik laki-laki maupun perempuan.Kebanyakan dari para fans artis Korea mengaku gandrung akan penampilan fisik pujaannya yang mirip figur-figur komik Jepang ataupun manga. Mereka nampak sangat indah rupa, istilahnya “misionen” atau “perfect”. Menurut kabar maya, artis Korea dominan mengoperasi wajah mereka (oplas) untuk tampil sempurna seperti boneka porselen.



Sudah lihat foto di samping? Tampan bukan? Itu bukanlah foto
Li Min Ho sedang latihan wajib militer. Ianya sosok mujahid yang telah syahid (in syaa Allah) beberapa waktu lalu.

Wahai kaum Muslimin, di tengah hingar bingar demam oplas yang kini bahkan diikuti artis-artis Indonesia, Allah subhanahu wata’ala menurunkan sebuah kabar gembira. Syahidnya Abu Khurayra Al-Kazzakh menjadi bukti bahwa kesempurnaan hanya milik Allah saja. Sesuatu yang sempurna akan Allah jaga dari noda dunia. Seorang muslim sejati terjauhkan dari haus akan membaguskan rupa agar dipuja-puji mahluk yang mudah tertipu lagi fana. Mari becermin kepadanya.

Ialah seorang mujahid muda asal Kazakhstan berparas yang diidamkan kebanyakan orang saat ini. Wajahnya mengundang decak kagum yang melihatnya, sungguh orisinil, ciptaan Allah. Namun, Abu Khurayra lebih memilih  turut berjihad melawan rezim Nushairiyah di Suriah bersama Jaish Al-Muhajirin wal Anshar. Bersama dua Mujahidin lainnya yang berasal dari Tajikistan dan Dagestan, ia dilaporkan gugur baru-baru ini saat melancarkan jihad di Suriah. Demikian pemberitaan dalam Akhbar Sham, sebuah situs web berbahasa Rusia yang mendukung Jaish Al-Muhajirin wal Ansar, sebuah kelompok mujahidin asing yang dipimpin oleh komandan dari Kaukasus.




Akhbar Sham melaporkan bahwa Abu Khurayra Al-Kazakh, Abu Ahmad Al-Tajik, dan Ismail Al-Dagestan telah syahid, in syaa Allah, di Suriah, namun tanggal tepat gugurnya mereka tidak diungkapkan. Ketiganya dikabarkan berjuang bersama Jaish Muhajirin wal Anshar; Abu Ahmad Al-Tajik bertempur di Brigade Imarah Kaukasus. Diantara ketiga Mujahidin tersebut, Abu Khurayra adalah mujahid yang termuda. Kavkaz Center melaporkan bahwa dia baru berusia sekitar 19 tahun.

Sejak hari pertama mendedikasikan dirinya untuk berjihad, Abu Khurayra (Allahu yarhamhu) sudah terlihat [nyaman] seperti berada di rumah sendiri di tengah-tengah kelompok jihadnya. Dia adalah salah satu dari mujahidin yang kharismatik padahal masih sangat muda. Caranya berperilaku dan berbicara, rasanya akan membuat kita minder untuk berdebat dengannya. Ia begitu ceria, cerdas, dan suka ria bergabung dalam percakapan rekan-rekan mujahidinnya. Dalam berbagai diskusi, ia bersikap lembut dan santun, argumennya tidak menonjolkan diri sendiri atau mengalahkan teman-temannya.
Meski dikenal baik, dia hampir tidak pernah menceritakan apa-apa tentang dirinya, seperti yang biasanya dilakukan oleh mayoritas Mujahidin lainnya. Tak sedikitpun nampak dalam dirinya unsur mencari popularitas. Bahkan saat salah seorang mujahid yang lebih senior sedikit usil menggodanya dengan menebak-nebak nama aslinya, ia hanya menjawab dengan singkat sambil tersenyum “Namaku Abu Khurayra.”
Begitulah seorang Muslim. Hidupnya mulia, atau wafat dalam syahid. Tanpa risau untuk meninggalkan sebuah nama baik sebelum menghembuskan nafasnya yang terakhir, atas karunia Allah, penduduk langit, pun penduduk bumi kini turut mengenal kebaikannya. Semoga perjalanan hidupnya yang cukup singkat meninggalkan jejak yang benderang, tidak hanya di hati rekan-rekan seperjuangannya, namun juga menjadi ingatan bagi kita untuk kembali kepada Islam, selamanya. Bidadara tampan itu telah menanti kita. Allahu Akbar! (sumber: banan/arrahmah.com)

Kamis, 27 Maret 2014

di sebalik Palestina

Terhitung pasca medio Februari 2014, 46 hari sudah dunia tak dapat memasuki Palestina. Ia sengaja ditutup dari segala arah, termasuk perbatasan Rafah. Namun meski hendak dihapus dari peta oleh “Israel”, di samping kita ada anak-anak kecil suci membinar mata, begitu penasaran ingin mengetahui keberadaannya. “Ayah…Ibu…Palestina itu dimana?”. Pembaca budiman, mari kita juga tanyakan itu pada diri kita.
Apa yang ku tahu tentang PALESTINA? Apa ada yang mengenalnya? Atau ada yang pernah ke sana? Yang jelas PALESTINA sangat jauh dari Indonesia. PALESTINA tak seperti kota biasa. Ia berbeda dengan Belanda, Paris, Inggris, Turki, Amerika, Afrika, Malaysia, Singapura, dan bahkan Indonesia.
Tak ada gemerlap dunia di mata PALESTINA. Yang ada saat ini hanyalah tumpahan darah dan tetesan air mata. Pemandangan ini yang tergambar jelas di wajah PALESTINA:
Sepanjang Jenin, Ramalah, Tepi Barat, Tel Aviv, sampai jalur Gaza, barisan serdadu tentara zionis “Israel bercokol di mana-mana. Membabi buta memamah apa saja, siapa saja, di mana saja dalam keadaan bagaimana saja. Meluluhlantakkan rumah-rumah sehingga rata dengan tanah. Dan keesokan harinya, helikopter-helikopter berdesing tiada henti. Seperti permainan lego, mereka mendaratkan rumah-rumah siap pakai untuk dihuni Yahudi.
Tentara-tentara itu, membalas lemparan batu dengan desing peluru yang tak bermata. Tak peduli anak-anak, wanita, tua renta, muda belia, semua sama di mata mereka. Berhadapan dengan mereka pilihan akhirnya sama saja: berakhir di ujung senjata. Tak ada kamus damai dengan mereka. Perdamaian Camp David, Oslo… hanya omong kosong belaka. Tanpa ragu mereka memburu para pemuda Intifadhah dengan tank canggih Merkava. Menggilas tubuh mereka tak ubahnya seperti meremukkan bebatuan di jalanan yang menganga. Sudah sangat biasa dan tanpa rasa mereka mencabik, merobek, membelah menjadi dua, bahkan mencuri organ tubuh penting dari mayat pemuda PALESTINA. Mereka sigap dan siap siaga menangkap siapa saja ke sel penjara tanpa harus tahu berbuat salah apa. Bahkan bayi dalam gendongan ibunya pun mereka jadikan bola lemparan dari satu serdadu ke serdadu lainnya.
Mereka hanya ingin berlaga di mata dunia tanpa perlu berkaca siapa sebenarnya mereka. Mereka merasa berhak merampas paksa dan menduduki tanah PALESTINA dengan menghalalkan segala cara. Dan dengan bangga mereka mengaku sebagai kaum termulia di dunia, dengan dalih bahwa telah banyak diutus para Nabi untuk kaum Bani Israil, pendahulunya. Itu memang tak bisa disangkal, tapi ketahuilah, sebenarnya mereka sendiri melanggar dan menyelewengkan ajaran para Nabi. Bahkan Musa yang mereka sebut Moses itu, meninggal dalam keadaan murka kepada kaumnya. Pantaslah para nabi diutus disana, sebab bebal bukan main kaumnya. Nabi ada, diutus untuk mentauhidkan mereka.
Di PALESTINA, anak-anak berubah menjadi dewasa sebelum masanya, jauh melampaui usia yang sebenarnya. Bahkan anak 2 tahun pun berani membentak tentara Israel”, tidak tanpa murka.  Di antara mereka ada yang dengan kesadaran dan keberaniannya memasuki camp-camp tentara Israel dan pemukiman-pemukiman Yahudi, lengkap dengan perangkat bom syahid melekat di tubuh mereka. Ya, ketika anak-anak remaja di belahan bumi lain sedang gandrung dengan lagu bidadari surga yang jatuh di hadapannya, anak-anak remaja PALESTINA justru menjemput bidadarinya langsung di taman surga.
Itulah sekelumit wajah suram negeri PALESTINA. Jerrusalem, Al-Quds, Baitul Maqdis… apa pun namanya… Atas nama cinta, marilah kita jaga. Meski dengan menyisipkan sederhananya doa ke dalam kerikil kecil bocah Palestina. Kelak doa itu menyertai balada si batu kerikil disana.
Bocah-bocah suci berkata “Lihat ke sini, apa yang aku bawa dalam kain ini?Ya, benar, ini batu kerikil, kecil-kecil, dan amat mungil. Apa yang bisa dilakukan si batu kerikil? Ia bisa menjadi teman bermain anak kecil. Dibuat rumah-rumahan, benteng-bentengan, bermain encrak ataupun congklak. Ia juga sering dipakai untuk mengusir kucing yang kedapatan mencuri ikan hering yang sedang dijemur di atas piring. Bisa juga untuk menakut-nakuti anjing yang mengejar kita tanpa tedeng aling-aling. Atau menimpuk maling yang kepergok hansip di dekat pos kamling. Atau iseng mengetapel sarang burung yang sedang bertengger di dahan ranting.
Ya, inilah batu kerikil, kecil-kecil, dan amat mungil. Salah satu makhluk ciptaan Allah yang sesungguhnya perannya tidaklah kecil. Batu kerikil ini, pernah menjadi saksi atas getir pahitnya dakwah Rasulullah saat pergi ke Tha’if. Saat anak-anak kota itu, melempari Rasulullah dengan batu kerikil hingga penuh luka. Batu kerikil ini juga, yang dulu dipakai Nabi Ibrahim as, untuk mengusir iblis saat Nabi Ibrahim akan menyembelih putra tercintanya, Ismail. Yang kemudian, karena keikhlasan dan kesabarannya, Allah menebus Ismail dengan seekor gibas atau domba untuk disembelih. Peristiwa itulah, yang melatarbelakangi kewajiban berkurban. Peristiwa itulah, yang melatarbelakangi syari’at melempar jumrah dalam ibadah haji.
Ya, inilah batu kerikil, kecil-kecil, dan amat mungil. Salah satu makhluk ciptaan Allah yang sesungguhnya perannya tidaklah kecil. Di belahan bumi PALESTINA… kita tahu betul bagaimana di sana… Batu kerikil inilah, yang kerap berada di saku-saku baju, di tangan-tangan bocah, dalam kepalan dan jentikan ketapel anak-anak PALESTINA. Seperti Daud kecil yang menjentikan ketapel, dan batu kerikil itu melayang tepat ke arah mata Jalut. Batu kerikil ini, sering kali membuat gentar para serdadu Israel yang sebenarnya menggigil dan bernyali kerdil. Sekalipun menopang bedil, keberaniannya sendiri lebih kecil dari pada batu kerikil di tangan anak kecil. Tak ubahnya seperti kikil yang menciut ketika disayur dalam pendil.

 Ya, inilah batu kerikil, kecil-kecil, dan amat mungil. Salah satu makhluk ciptaanMu ya Rabb, yang sesungguhnya perannya di mataMu tidaklah kecil. Batu kerikil ini, menjadi saksi perjuangan anak-anak intifadhah melawan kejam dan kejinya zionis Israel nan kafir. Aku seperti mendengar bisikan si batu kerikil: Ya Rabb, sebagaimana Engkau melindungi Ka’bah Al-Haram dari serangan pasukan bergajah Abrahah, Untuk kesucian Al-Aqsha, akankah Engkau kepakkan sayap-sayap Ababil yang membawa sijjil? Ijinkanlah musuhMu bertekuk lutut di hadapanMu.

Jumat, 14 Februari 2014

Tafsir Tadabur QS. An Naba (78)

Tafsir Tadabbur oleh Ustadz Syarif Baraja

Alhamdulillah,
Tafsir Tadabbur ini saya tulis sebagai panduan tadabbur Al Qur’an, yaitu panduan untuk berpikir merenungi kandungan ayat-ayat Al Qur’an, untuk menyingkap pelajaran dan hikmah yang ada. Proses tadabbur adalah proses berpikir aktif, tulisan ini memandu anda untuk memulai berpikir tentang ayat-ayat Al Qur’an.
Ketika menerangkan definisi tadabur, banyak orang yang belum jelas dan rancu. Maka saya berinisiatif mengenalkan definisi tadabbur dengan contoh tadabbur itu sendiri, harapan saya, pembaca bisa menangkap definisi tadabbur dari tulisan ini.
Sebelumnya ada sesuatu yang amat penting, yang harus diperhatikan sebelum memulai, yaitu perihal tujuan. Ucapkan dalam hati anda, bahwa anda bertujuan untuk mengambil pelajaran sebanyak mungkin dari surat An Naba, ucapkan dalam hati anda bahwa anda ingin mendapat petunjuk dan perubahan dari surat An Naba, perubahan menuju yang lebih baik, petunjuk ke jalan yang diridhoi Allah. Ini mutlak perlu. Ornag yang mentadabburi Al Qur’an dengan tujuan mencari petunjuk Allah, dia akan mendapatkannya. Ini kata ulama.
Cara Penggunaan
Bisa dengan dua cara
  1. Di luar shalat
Yaitu dengan membaca ayat, lalu membaca tadabburnya di tulisan ini, sambil terus berpikir untuk mengeksplore pelajaran-pelajaran yang belum saya tuliskan.
Tulisan ini tidak mencakup seluruh pelajaran yang ada, dan bukan baku, jadi bisa dikembangkan sendiri. Tapi tidak boleh keluar dari makna tafsir yang benar. Insya Allah tulisan ini diambil dari tafsir-tafsir yang valid dan bisa dipertanggungjawabkan, di antaranya adalah Tafsir Ibnu Katsir, Fathul Qadir, Tafsir As Sa’diy.
Silahkan eksplore, jika anda ragu akan kebenaran sebuah makna yang anda dapatkan, mentionkan ke saya makna yang anda dapat, insya Allah saya akan koreksi dan jelaskan apakah makna itu benar atau keliru.
  1. Bisa juga dilakukan dalam shalat.
Caranya adalah dengan menghafal poin-poin makna-makna, lalu kita shalat dan membaca surat An Naba. Setelah membaca satu ayat, renungkan maknanya, eksplore makna dan pelajarannya.
Ketika anda sudah dapat menangkap makna tadabbur, silahkan anda terapkan ke surat-surat Al Qur’an lainnya.
Semoga Allah meridhoi tulisan ini, dan menjadikannya bermanfaat. AMIN
Saya selalu menunggu saran dan feedback bagi tulisan ini.
Salam
Syarif Baraja @syarifbaraja
Pada edisi revisi ini saya tambahkan panduan tehnis untuk lebih mudah mentadabburi ayat-ayat. Tehinik ini adalah hasil percobaan yang saya terapkan sendiri. Semoga bisa membantu.
  1. Saya tuliskan makna-makna dari setiap ayat, nah, ucapkan makna-makna itu dalam hati anda.
  2. Setelah mengucapkan makna ayat dalam hati, jangan tergesa-gesa pindah ke ayat berikutnya, ulangi mengucapkan makna satu ayat beberapa kali, jangan tergesa-gesa. Goal anda adalah untuk meresapi kandungan ayat, bukan untuk cepat selesai.
  3. Jika anda masih ingin mengulangi mengucapkan makna ayat, silahkan ulangi sampai anda puas. Tidak ada batasan jumlah maksimal. Semakin banyak akan semakin bagus.
  4. Ketika anda merenungi makna, maka anda akan menemukan pelajaran-pelajaran baru. Ucapkan hasil renungan dan pemikiran anda dalam hati, ulangi berkali-kali.
  5. Pada awalnya barangkali akan terasa susah, tapi insya Allah anda akan terbiasa dan bisa mentadabburi ayat-ayat Al Qur’an.



Surat An Naba’
Ayat 1 – 2
Apa yang dipertanyakan oleh orang-orang yang mendustakan Al Qur’an? Apa yang mereka bahas? Apa yang mereka pertanyakan kebenarannya?
Orang-orang kafir bertanya-tanya, tentang berita yang agung ini, yaitu Al Qur’an, yang memuat berita-berita agung, seperti berita hari kiamat, dan berita-berita agung lain-lainnya. Mereka bertanya-tanya, mendustakan hal itu. Bertanya-tanya karena mendustakan, masa iya sih? Masa bener? Kapan? Kapan?
Apa saja berita agung dari al Qur’an itu?
silahkan eksplore sendiri, sebutkan berita2 itu dalam hati anda. Berikut contoh:
1.       Berita peristiwa hari kiamat secara rinci -> sebutkan dalam hati peristiwa-persitwa hari kiamat.
2.       Berita para Nabi, berita tentang Allah.

Al Qur’an adalah berita agung, berasal dari Allah yang Maha Agung, memuat hal-hal yang agung, sudahkah kita mensikapi Al Qur’an ini sebagai berita agung?
Sudahkah kita mengagungkan berita agung ini? sudahkah kita menganggap isi Al Qur’an sebagai berita agung?
Ayat 3
Sekali-kali tidak, mereka akan mengetahui kebenaran berita-berita agung itu. Mereka akan tahu bahwa berita-berita itu benar, apa yang diberitakan dalam Al Qur’an adalah benar.
Hari kiamat benar-benar ada, Allah benar-benar Haqq, tapi mereka tahu di waktu yang tidak tepat. Orang-orang yang tidak percaya akan menyesal, karena berita itu benar adanya. Mereka menyesal karena mendustakan berita-berita itu. Mereka menyesal karena apa yang mereka dustakan adalah benar adanya. Tapi sudah terlambat.
Sudahkah saya mengagungkan berita agung ini?
Apakah saya termasuk mendustakan berita agung ini?
  • Apa saja yang termasuk mendustakan berita agung ini?
Kecelakaan pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan. Pada hari kiamat orang-orang yang mendustakan akan celaka. Mereka akan sadar tentang apa yang mereka dustakan.
Bagaimana dengan diri saya? Apakah saya termasuk golongan yang mendustakan, atau golongan yang membenarkan?
Ayat 6
Bukankah Allah telah menjadikan bumi sebagai tempat tinggal, artinya melengkapi bumi dengan segala keperluan manusia, hingga manusia bisa hidup di atasnya? Manusia hidup di atas bumi, dan bumi “seolah” sudah disiapkan untuk manusia hidup. Ada udara, ada air, ada tanah yang bisa ditanami untuk produksi pangan.
Ini semua bukan terjadi kebetulan. Allah yang menciptakan. Allah yang menciptakan, Allah yang menghendaki, terimakasih Allah, Engkau telah menyiapkan semua ini bagi kami manusia.
Ayat 7
Bukankah Allah telah menjadikan gunung sebagai tiang-tiang bumi, menjaga bumi dari kegoncangan ? Gunung adalah pasak bumi, tiang yang menjaga agar permukaan bumi tidak bergoyang-goyang. Jika bumi ini bergoyang terus karena tidak ada gunung, kapan kami manusia bisa membangun rumah?
 Alhamdulillah ya Allah, kami tinggal di bumi yang tenang dan kokoh, hingga kita bisa membangun rumah dan hidup dengan tenang. 1 menit gempa bisa meluluhlantakkan bangunan rumah, apalagi jika tidak ada gunung, bumi bergoyang seperti permukaan laut. Alhamdulillah, terima kasih ya Allah.
Ayat 8
Allah menciptakan manusia berpasang-pasangan, dan menjadikan mawaddah wa rahmah. Allah telah menyiapkan organ manusia untuk berpasangan dengan pasangannya. Dengan pasangan, kehidupan akan sempurna. Dengan pasangan, jiwa akan tenang. Dengan pasangan, manusia akan berkembang biak.
Apa jadinya jika manusia tidak ada pasangan? Aah, hidup ini akan hampa. Alhamdulillah ya Allah, betapa besar nikmatMU.
Allah mengingatkan kita akan nikmat-nikmatNya yang kita lihat sehari-hari, yang akrab dengan kehidupan kita.
Ayat 9
Allah menjadikan tidur sebagai istirahat, menjadikan tidur sebagai ketenangan bagi badan. Tidur adalah nikmat, ketika tidur, badan beristirahat dari kelelahan. Kegiatan hidup manusia begitu menguras tenaga, Allah menciptakan manusia dengan kemampuan beristirahat, yaitu tidur. Setelah tidur, badan segar kembali.
Tidur adalah nikmat Allah yang luar biasa. Tidur tidak bisa dipisahkan dari hidup kita. Tanpa tidur, tubuh akan lelah. Manusia tidak bisa bekerja dan beraktifitas.
n  Masih banyak lagi penjelasan tentang manfaat tidur. Silahkan explore di dalam shalat juga. Tadabbur akan semakin dalam.
Terima kasih Allah, Engkau telah ciptakan tidur agar kami bisa beristirahat. Terimakasih Allah. Engkau baik sekali ya Allah, Engkau menyayangi kami ya Allah.
Ayat 10
Allah menjadikan malam sebagai pakaian, yang menutupi bumi dengan kegelapannya. Malam adalah masa istirahat
Allah mampu menjadikan waktu menjadi malam, terus malam dan tidak pernah ada siang. Tapi Allah tidak melakukan itu, Allah gilirkan malam dan siang bergantian, semua ini demi kemaslahatan kita. Agar kita bisa beristirahat. Istirahat memerlukan kegelapan, dan di mata kita ada indikator cahaya, mengaktifasi tubuh ketika berada di terang benderang. Ketika gelap, keaktifan tubuh akan berkurang. Dengan keaktifan tubuh yang berkurang, kita beristirahat.
Anda tidak ada malam, dunia akan bising, tidak ada istirahat. Tubuh lelah, istirahat tidak berkualitas. Kehidupan terganggu.
Ayat 11
Allah jadikan siang sebagai waktu untuk menghidupkan hidup, waktu untuk berkegiatan dan aktifitas, di mana organ tubuh mulai aktif kembali karena cahaya yang masuk ke pupil mata. Manusia segar kembali. Cahaya amat penting bagi aktivitas, karena untuk mengaktifkan organ dalam manusia, dan untuk kelancaran kehidupan. Tanpa cahaya, hidup akan susah. Bayangkan jika tidak ada cahaya matahari.
Ayat 12
Allah menjadikan tujuh tingkatan langit, dan menghiasinya dengan bintang-bintang dan matahari. Langit begitu luas, begitu besar. Langit menjadi tempat untuk planet-planet mengorbit, dan langit masih terus meluas. Benda-benda langit yang ribuan jumlahnya, dengan ukuran yang lebih besar dari bumi kita. Begitu luas langit, hingga tidak lagi cukup kilometer untuk menghitung jarak, tapi dengan ukuran tahun cahaya.
Ayat 13
Allah jadikan matahari, sumber cahaya yang menyinari alam semesta, menyinari bumi dengan sinarnya yang mengandung energi. Sinar matahari adalah energi tak tergantikan bagi bumi. Sinarnya diproses oleh tumbuhan menjadi energi. Sinarnya menjadi cahaya abadi, memberi cahaya bagi alam. Ketika sinarnya padam, itu pertanda dunia akan kiamat.
Terimakasih Allah, Engkau ciptakan matahari untuk memberi bumi energi. Jika tidak ada matahari, tidak ada minyak bumi. Jika tidak ada minyak bumi, tidak akan ada listrik. Apa jadinya jika tidak ada listrik?

14-16
Allah menurunkan hujan dari awan, untuk menghidupkan bumi. Bersama matahari, menjadi energi bagi manusia, menjadi sumber pangan manusia.
Silahkan eksplore manfaat air hujan.
Menumbuhkan biji-bijian dan tumbuhan, dan kebun-kebun yang daunnya bertumpuk-tumpuk.
Eksplore manfaat biji-bijian dan kebun-kebun yang indah.
Semua makhluk dalam ayat-ayat di atas, adalah bukti kekuasaan dan kebesaran Allah, menunjukkan kuasa Allah untuk membangkitkan kembali orang yang sudah mati. Allah memanggil kita untuk merenungi ayat-ayat itu, agar kita bisa meyakini kekuasaan Allah, lalu yakin bahwa Allah mampu menghidupkan manusia setelah mati.
Renungi bukti kekuasaan Allah, yaitu makhluk-makhluk yang disebutkan di atas tadi.
Ayat 17
Sesungguhnya hari kebangkitan telah ditentukan waktunya, tidak maju dan tidak mundur. Jika sudah tiba tidak akan ditunda. Dan Allah sudah tahu kapan waktunya. Hari kiamat, saat itu diputuskan mana yang benar dan mana yang salah. Diputuskan mana yang masuk surga dan masuk neraka. Diputuskan segala perselisihan. Pada hari itu manusia akan mendapat balasan perbuatannya.
Pada hari itu saya akan bangkit dari kubur, dan akan menerima balasan perbuatan saya. Perbuatan baik saya akan dibalas dengan perbuatan baik. Perbuatan buruk akan dibalas dengan perbuatan buruk. Tidak ada yang bisa menyelamatkan diriku kecuali Allah saja.
Ayat 18
Pada hari itu sangkakala akan ditiup, dan manusia bangkit berkelompok-kelompok, rombongan demi rombongan. Sangkakala ditiup, manusia bangkit dari kubur, lari kesana kemari tercerai berai. Semua dalam keadaan telanjang, tidak memakai sandal.
Ayat 19
Pada hari itu, Langit akan terbelah, terbuka, dan menjadi tempat lewatnya malaikat-malaikat yang turun ke bumi.
Ayat 20
Gunung akan dihancurkan, dan menjadi fatamorgana, yang nampaknya ada tapi tidak ada. Gunung menjadi abu dan dihancurkan oleh Allah. pada hari itu bumi menjadi bumi yang lain. Berbeda dengan bumi kita ini.
Bagaimana keadaanku nanti di alam sana? Apa yang akan terjadi pada diriku nanti? Bagaimana nasibku di hari kiamat nanti? Apakah aku akan tenggelam oleh keringatku? Atau mendapat perlindungan di naungan Allah?
21
Sesungguhnya neraka telah menunggu orang-orang kafir, telah disiapkan untuk ditempati orang-orang kafir, mereka tidak akan bisa melepaskan diri, tidak bisa membebaskan diri. Sebuah ancaman bagi orang-orang kafir, bahwa mereka tidak bisa menghindar dari neraka.
Aku ingin terhindar dari neraka ya Allah, Aku berlindung kepadaMu dari neraka, jauhkan diriku dari azabMu, hindarkan diriku dari nerakaMu. Pimpinlah diriku menuju ketaatanMu.
Ingat-ingat lagi adzab neraka.
22
Neraka menjadi tempat tinggal orang-orang yang melampaui batas, yang melampaui batas-batas yang Allah tetapkan. Yang melampaui batasan kemampuan dirinya, yaitu melampaui batasnya sebagai hamba Allah. Mereka akan tinggal di neraka jahannam.
Ingat-ingat lagi adzab neraka.
23
Orang-orang yang kafir, mereka yang melampaui batas, orang-orang yang melampaui kadar dirinya sebagai hamba, yang menentang Allah, mereka akan tinggal di neraka pada waktu yang lama, selama-lamanya, tanpa pernah berhenti, tanpa pernah selesai.
Ingat-ingat lagi adzab neraka
24
Mereka di jahannam berada dalam siksa, berada dalam api neraka yang panas, mereka tidak merasakan hawa dingin agar bisa beristirahat, agar kulit mereka terasa dingin. Mereka ada di dalam api menyala-nyala, merasakan panas luar biasa, merasakan sakit yang hebat.  Mereka juga tidak merasakan minuman yang menghilangkan dahaga mereka. Biasanya manusia akan kehausan dalam kondisi panas. Panas dunia sudah membuat kita kehausan. Bagaimana panas neraka?
Ingat-ingat terus adzab neraka.
25
Mereka tidak merasakan dingin dan minuman, panas dan kehausan. Mereka akan merasakan minuman dari air yang sangat panas, amat panas, merontokkan usus. Bayangkan minuman panas, kita tak mampu minum panas, tetapi penghuni neraka mendapat minuman panas, yang membuat mereka sakit, tidak mengusir dahaga mereka. Mereka minum dari kumpulan keringat dan nanah, serta luka penghuni neraka, yang menjijikkan dan tidak enak rasanya.
Nanah, keringat, air yang keluar dari penghuni
Bayangkan terus.
26
Mereka mendapatkan adzab itu sebagai balasan atas perbuatan mereka. Itu karena salah mereka sendiri. Mereka mendapat balasan yang setimpal atas kezhaliman mereka. Karena ketika mereka hidup di dunia, mereka tidak mengindahkan peringatan Allah. Mereka di dunia bersikap acuh terhadap ajaran Allah. Akhirnya mereka tidak melakukan apa yang Allah inginkan. Akibatnya adalah neraka.
Ayat ini mengandung peringatan bagi kita, agar tidak berbuat seperti mereka. Jika tidak, kita akan bernasib seperti mereka, bersama di dalam neraka. Kepanasan dalam api, merasa haus, tapi tidak ada pocari sweat atau coca cola, yang ada adalah minuman panas dari keringat dan nanah yang keluar dari luka penghuni neraka.
27
Mereka tidak percaya akan adanya negeri akherat, di mana amal perbuatan hamba akan dibalas setimpal. Mereka hidup dengan santai, sama sekali tidak memperhitungkan pembalasn di akherat. Mereka tidak percaya pembalasan akherat, Mereka tidak merasa akan dibangkitkan di akherat, maka mereka tidak beramal untuk akherat. Mereka di dunia hidup dengan santai dan nikmat, tidak mempersiapkan diri untuk akherat.
Ciri orang yang mendustakan akherat menurut tafsiran ini, yaitu yang tidak mempersiapkan diri untuk kehidupan akherat.
28
Mereka tidak percaya pada berita-berita Allah, tidak percaya pada ayat-ayat Allah. Karena tidak percaya pada firman Allah, mereka tidak taat. Tidak melakukan perintah-perintah, dan tidak menjauhi larangan. Mereka menganggap firman Allah itu tidak terjadi.
Bukti-bukti kebenaran sudah datang pada mereka, tapi mereka tetap menolak dan bersikeras menolak. Tanda-tanda sudah berdatangan, tapi mereka bersikeras untuk tetap enggan.
Kita bebas memilih, memilih mendustakan ayat-ayat Allah, atau memilih percaya. Allah sudah menjelaskan akibatnya. Ketika kita menjatuhkan pilihan, kita menjatuhkan pilihan dengan sadar, dan tanpa ada yang memaksa. Kita akan merasakan akibat dan pilihan kita.
Sebuah pilihan yang berbahaya. Maka kita harus selalu memohon pada Allah, agar sudi memberi petunjuk pada kita, agar kita bisa menjatuhkan pilihan yang benar, yaitu pilihan jalan Allah yang berujung di Ridho dan surgNya, bukan pilihan yagn keliru, yaitu pilihan jalan yang berujung di neraka dan siksaNya.
29
Dan Allah mengetahui semua amalan hamba, dan segala yang terjadi, semua itu tertulis dalam Lauhul Mahfuzh. Maka tidak ada orang yang dizhalimi, tidak ada orang yang diazab karena melakukan perbuatan yang tidak pernah dilakukannya.
Kami telah menulis semua amalan hamba, dan amalan hamba akan Kami balas semuanya. Jika amalan baik maka akan berbalas kebaikan, dan sebaliknya, amalan buruk akan berbuah balasan keburukan.
Semua perbuatan kita tertulis dalam catatan amal, tidak ada amalan yang terlewat. Semua tercatat.
Sekarang kita menghadapi pilihan, jika kita menginginkan balasan baik, maka kita harus berbuat baik. Jika kita ingin balasan jelek, maka jalannya adalah dengan berbuat buruk. Kita di depan dua pilihan, yang berujung ke dua nasib yang berbeda.
30
Rasakan siksa, Kami tidak akan menambah kecuali adzab. Allah akan selalu menambah siksa orang kafir yang ada dalam neraka. Allah selalu menambahkan siksa bagi merka yang ingkar.A llah selalu menambah siksa, tidak mengurangi. Siksaan neraka akan terus bertambah, terus bertambah berat, terus bertambah besar, terus menerus bertambah. Sampai kapan? Tiada akhir.
Siksa akan makin besar menimpa kita. Siksa akan makin berat. Bukan sembarang siksa, tapi siksa dari malaikat adzab, siksa neraka, yang akan makin panas, yang akan makin menyakitkan. Kita akan terus disiksa, terus ditambah siksanya, semakin berat, semakin besar.
Ya Allah. Lindungi kami dari adzab neraka.
Ulama mengatakan: ayat ini adalah ayat paling keras yang membicarakan siksa neraka.
Bayangkan siksa neraka yang terus ditambah dan ditambah. Bayangkan rincian siksa neraka yang anda ketahui, lalu terus explore.
31
Orang-orang bertakwa akan mendapat kemenangan. Kita akan menang, kita akan selamat. Yang mengatakan menang ini adalah Allah. Kita akan mendapatkan kemenangan.
Tapi syaratnya adalah takwa. Apakah kita sudah bertakwa? Apakah kita sudah bertakwa? Apakah kita sudah tahu apa itu takwa? Apakah kita sudah tertarik dengan takwa? Apakah kita sudah ingin bertakwa? Apakah kita sudah berusaha untuk takwa?
Jika kemenangan hanya berupa selamat dari neraka, itu sudah cukup untuk dibilang menang. Tapi kemenangan ini lebih dari sekedar selamat dari neraka.
32
Selain selamat dari neraka, orang yang bertakwa Kebun yang indah, penuh dengan berbagai macam buah-buahan, yang disebut adalah anggur, karena kemuliaan anggur dibandingkan buah-buahan lain. Atau bisa jadi karena anggur adalah buah yang paling enak di sorga, dan buah paling disukai manusia di dunia.
Ketika penghuni neraka berada dalam siksa, Kita akan berada di kebun-kebun itu, menikmati suasana surga yang indah, menikmati buah-buahan surga, yang rasanya nikmat.
Bayangkan terus kenikmatan sorga. Terus explore. Dan bayangkan komparasi dengan kondisi penduduk neraka yang ada dalam siksa.
Jika hanya ini saja kenikmatan surga, maka sudah cukup. Tapi Allah menyediakan tambahan.
33
Dan bidadari-bidadari yang berusia dewasa, sudah baligh, yang umur mereka sama dan sebaya.
Bayangkan sendiri apa yang dilakukan penduduk sorga bersama bidadari-bidadari.
Lebih jelasnya lihat tafsiran surat Yasin ayat 55-57
Bagaimana dengan kaum wanita dunia yang masuk dalam sorga? Apakah mereka mendapatkan biadadara? Tidak ada penjelasan tentang hal ini. Tetapi kaum wanita akan mendapatkan kenikmatan yang sama.
Explore lagi komparasi dengan kondisi penghuni neraka. Saat kita menikmati sorga dengan bidadari-bidadarinya, penghuni neraka sedang mendapat siksa yang makin bertambah kerasnya, makin keras dahsyatnya, terus bertambah menyakitkan.

34
Dan gelas-gelas yang penuh meluber dengan khamr surga, yang berbeda dengan khamr dunia. disediakan terus menerus tanpa henti. Kita akan terus menerus minum khamr di sorga.
Bandingkan dengan kondisi penghuni neraka yang minum cairan panas dari nanah, darah dan keringat penghuni neraka.
Eksplore terus perbandingan ini.
35
Di sorga, kita tidak akan mendengar omongan sia-sia, dan omongan dusta. Semua bermanfaat dan enak didengar.
Bandingkan dengan penghuni neraka yang mendapatkan omongan: rasakan, Kami hanya akan menambahkan siksa pada kalian.
Eksplore terus perbandingan ini.
36
Semua ini adalah pemberian dari Allah, yang memberikan semua ini dengan banyak dan mencukupi. Pemberian ini adalah karena kemurahan dan rahmat Allah, yang menerima amalan kita meski sedikit.
Jangan pernah mengira bahwa amalan kita akan cukup membawa kita ke sorga, tapi amalan kita yang sedikit ini akan membuat Allah merahmati dan meridhoi kita, dan memasukkan kita ke sorgaNya.
37
Yang memberikan semua ini adalah Allah, Pencipta, Pemilik langit dan bumi, yang Maha Rahman, mengasihi semuanya dengan kasihNya yang Maha Luas.
Kasih Allah Maha Luas, meliputi segala sesuatu. Meliputi semua makhluk.
Explore kasih sayang Allah pada kita. Explore kebaikan Allah bagi kita.
Mereka tidak berani bicara di hari kiamat, saat berhadapan dengan Allah, kecuali dengan ijinNya. Jika tidak diijinkan, maka tidak bisa bicara dengan Allah. Ini karena kekuasaan Allah begitu luas meliputi segala sesuatu. Bahkan untuk sekedar bicara pada Allah di hari kiamat, makhluk harus mendapatkan ijin dari Nya.
Renungi kekuasaan Allah yang begitu luas.
38
Pada hari di mana Ruh dan malaikat berdiri dalam barisan. Ulama berbeda pendapat mengenai makna Ruh dalam ayat ini. Ada yang berpendapat malaikat Jibril, ada yang berpendapat malaikat yang paling mulia, tanpa menyebut nama, ada yang berpendapat kata Ruh dalam ayat ini adalah Ruh anak adam.
Mereka semua diam, tidak bisa bicara kecuali yagn diijinkan oleh Allah, dan mengucapkan perkataan yang benar.
Suasana yang menakutkan. Menegangkan. Malaikat-malaikat itu adalah makhluk-makhluk besar, yang semuanya tunduk pada Allah. Tidak bicara kecuali dengan dua syarat, mendapat ijin Allah dan berkata benar.
Explore terus suasana yang agung ini.
39
Hari kiamat pasti terjadi. Kita mau ingat atau tidak, kita mau percaya atau tidak, kita mau sadar atau tidak, hari kiamat pasti terjadi.
Siapa yang mau, bisa mencari jalan menuju keridhoan Allah, bisa mencari jalan menuju rahmat Allah. Bisa mencari jalan menuju sorga.
Siapa yang ingin menempuh jalan menuju keridhoan Allah, hendaknya menempuh sekarang, sebelum datang kematian.
Apa yang akan kita pilih? Apakah kita siap menanggung siksa neraka yang menyala-nyala, yang siksanya selalu bertambah?
Renungi terus.
40
Allah telah memperingatkan kita tentang azab yang dekat. Mengapa dekat? Karena pasti terjadi. Kita mau lalai, kita mau percaya, kita mau tidak percaya, adzab hari kiamat adalah dekat, dan pasti terjadi.
Pada hari itu manusia melihat ke seluruh amalannya, diperlihatkan segala amalannya. Di sini kita akan melihat semua amalan kita, yang baik maupun yang buruk. Pada hari itu amalan akan dibalas.
Dan orang kafir, yang mendustakan hari kiamat, dia akan menyesal karena tidak percaya akan berita besar ini di dunia. Tidak percaya pada hari kebangkitan. Karena dia tidak percaya, akibatnya dia tidak bersiap-siap menghadapi hari kiamat. Tidak mempersiapkan bekal amalan untuk menyelamatkan kita –atas ridho dan ijin Allah-.
Orang kafir akan menyesal, tapi penyesalan selalu muncul di saat yang tidak tepat, yaitu ketika hari kiamat, setelah merasakan siksa kubur yang begitu dahsyat, sedangkan siksa kubur adalah sebuah awal dari siksa neraka yang lebih dahsyat.
Ketika orang kafir melihat amal-amalnya yang buruk, ketika dia melihat adzab, dia menyesal, dia ingin menjadi tanah saja di dunia, tidak pernah diciptakan, tidak pernah hidup di dunia.
Bagaimana dengan kita? Siapkah kita melihat amal-amal kita yang buruk?

Senin, 07 Oktober 2013

Muhammad Tercinta (6)


TANDA-TANDA KERASULAN MUHAMMAD SAW SAAT REMAJA

Nabi Muhammad ketika muda, amat menyukai perjalanan.
Perjalanan banyak memberinya pelajaran, tentang ciptaan Tuhan.
Langit biru yang membentang, awan putih yang berarak
Gurun pasir yang terhampar, matahari yang bersinar
Bulan yang tersenyum, bintang yang berkelip
...
Dalam sebuah perjalanan niaga, Muhammad gembira ikut serta.
Beserta rombongan, mereka tiba di rumah pendeta Bukhaira.
Bukhaira meminta rombongan singgah sementara,
Sekedar melepas lelah dan berbagi cerita.
Saat itulah, Muhammad muda duduk di bawah sebuah pohon.
Setelah masa kenabian Isa ‘alaihi salam berlalu sekian lama,
Belum pernah ada orang yang duduk di bawah pohon itu.
Ooh... jangan-jangan...
Buhira segera menghampirinya, dan... terlihatlah tanda di belikatnya.
Ooh... belikat itu, tanda kenabian itu...
Sama seperti yang tertera dalam kitab Taurat dan Injil.
...
Ketika kafilah hendak beranjak, pendeta Bukhaira berbisik pada Abu Thalib:
Inilah pemimpin seluruh alam
Inilah Rasul utusan Tuhan semesta alam
Ia akan diutus sebagai rahmat seluruh alam
Segera pulangkan ia, jaga ia baik-baik.


TANDA LAIN KERASULAN MUHAMMAD

Tanda lain dari kerasulan Muhammad yang sangat kentara,
Di masa kanak-kanak hingga awal remaja,beliau senang menggembalakan domba.
Seperti halnya nabi-nabi sebelumnya, yang diutus Allah ke dunia.
...
Menggembalakan domba...
Berarti menuntunnya ke padang rumput
Menjaganya agar tak terpisah dari kawanan
Melindunginya dari bahaya terkaman serigala
Menggiringnya pulang ke kandang semula.
...
Ya, itulah wujud kerja sang Nabi kelak...
Menuntun ummat ke jalan cahaya
Membimbingnya tetap di jalan selamat
Melindunginya dari segala bala bahaya
Mengantarnya pulang pada maqam yang mulia.
 -------------------------------------------------------------------------
Nah anakku...semua nabi dan rasul pernah menggembala ternaknya. Dengannya mereka yan suci belajar menjadi pemimpin diri dan ummatnya. Menjadi hamba sekalius khalifah-Nya. Demikian ibu berharap kepadamu...agar Alloh menetapkanmu menjadi muslim yan mukmin...tidak hanya peduli diri dari menjauhi neraka tetapi juga mengapai surga Alloh dalam memimpin.

Jumat, 27 September 2013

MATA AIR MATA

Yang tersayang:  anak-anakku

Bagi wanita, air mata adalah permata. Apa gunanya mata kalau bukan untuk berlinang air mata. Ia teman yang setia. Hadir di kala sedih, takut, marah, sakit, rindu, bahagia, haru, bangga, benci, kesal, kecewa, putus asa.
Aku tak ingin menjadi wanita tanpa air mata. Karena air mata bisa menjadi pelipur lara di hati. Menjadi  penawan indah kala membaca Al Quran suci. Menjadi penawar rindu pada suami. Menjadi penebus dosa yang ditobati. Menjadi penopang kekuatan tuk jalani hari-hari. Menjadi jalinan mesra kala bersua dengan Sang Kekasih Sejati di saat dini hari. Penuh ratap dan mengharap janji, semoga khilaf dan salah bisa diampuni, semoga amal ibadah bisa dihargai dan diridhai Rabbul Izzati. Dan setelah menjadi ibu kini, air mata menjadi pengekang amarah saat mendapati  anak-anak yang barangkali lupa tuk berbakti.
Pun jauh sebelum ini, air mata menjadi pembuncah rasa kala mengucap akad suci. Menjadi saksi saat meregang sakit demi lahirnya sang buah hati.
Air mata bukan hanya milik wanita. Jadi menangislah, cinta. Silakan menangis, boleh menangis, tak mengapa menangis, jangan malu dan segan untuk menangis. Mari sini, sayang, menangislah di bahu atau di pangkuanku. Hingga sirna rasa sesak yang memenuhi rongga dadamu. Hingga hilang rasa sakit pada lukamu. Tapi tunggu sebentar, nak, sebelum kau tumpahruahkan air matamu, aku ingin bertanya padamu: mengapa kau menangis? Karena apa kau menangis? Untuk apa kau menangis? Atas dasar apa kau menangis? Demi apa kau menangis?
Dengarkanlah, anakku. Sungguh, Rasulullah juga pernah menangis. Beliau menangis ketika Ibrahim, putranya, meninggal dunia. Beliau menangis sambil berdoa di bawah pohon anggur ketika Beliau berdakwah ke Tha’if, namun penduduk Tha’if mengusirnya dengan cara yang hina dina. Bahkan mereka menyuruh anak-anak di kota itu agar rame-rame melempari Rasulullah dengan kotoran unta dan batu hingga luka. Rasulullah menangis ketika sedang sholat, berdoa, dan membaca Al Quran. Beliau juga menangis ketika melihat Fatimah Az-Zahra putri tercintanya beserta cucu-cucu kesayangannya, kurus kering menahan lapar demi mengenyangkan orang lain. Dan semasa kecil, Beliau menangis jika sesudah mandi, lama tak dipakaikan baju, karena betapa malu. Tetapi Beliau tidak menangis jika tak kebagian buah badam untuk bermain. Beliau tak menangis ketika kebagian jatah makanan paling akhir dan menerima seadanya, apa adanya.
Nah, jadi begitulah, anakku. Jika kau jatuh, maka bangunlah dan segera ucapkan Innalillahi wa innaailaihi raaji’uun. Jika kau sakit, maka sabarlah dan berdoalah Yaa Syafii Syafakallah. Jika kau takut, maka berlindunglah dari godaan dan gangguan syetan dengan mengucap ta’awudz. Jika kau hanya menerima seadanya, maka syukurilah dan ucapkan hamdalah. Jika kau diolok-olok, maka sabarlah dan jangan membalasnya, doakanlah kebaikan untuk mereka. Jika kau disakiti, maka maafkanlah jangan putuskan silaturahmi. Jika kau tak berbaju baru di hari raya, maka tak apa, tersenyumlah. Karena Rasulullah menyuruh kita berhari raya dengan pakaian terbaik yang ada, bukan dengan pakaian terbaru yang belum ada. Jika kau tak kebagian mainan, maka mengalahlah untuk menang. Menang, karena kau senang menyenangkan orang lain, niscaya kau akan disenangkan. Untuk hal-hal yang demikian, alangkah baiknya jika kau bisa menahan air matamu untuk tidak menangis.
Tetapi sungguh, anakku. Menangislah, jika kau melihat pada dirimu atau mendapatinya ada pada diri orang lain, keadaan-keadaan ini: Allah dan Rasulullah dihinakan, agama Allah dipermainkan, Al Quran suci diselewengkan, sunnah Rasulullah diabaikan, masjid ditinggalkan, kaum muslimin dan para ulama dilecehkan, fakir miskin dihardik dan anak yatim dicampakkan, kedatangan hari kiamat diragukan. Mari berlindung dari hal-hal yang demikian, na’udzubillah…
Dan menangislah: saat kau bisa shalat khusyuk dan khudhu di atas sajadah, saat kau tenggelam dalam munajat, saat kelak kau berdiri memandang Ka’bah di Baitullah Al-Haram, saat kelak kau bisa menjadi hafizh Quran dan hadits. Dan menangislah, saat kelak kau bisa melintasi benua dan mengarungi samudera demi menegakkan Kalimatullah dan menyebarkan sunnah Rasulullah. Dengan izin dan ridhaNya, mari berharap dari hal-hal yang demikian, insya Allahumma amiin… 
Dengar, nak, ada dua tetesan yang Allah swt sangat menyukainya ada pada hambaNya. Pertama, tetesan darah ketika sedang berjuang di jalan Allah berperang melawan musuh Allah. Kedua, tetesan air mata seorang hamba di malam hari yang takut kepada Allah, memohon ridha dan ampunanNya. Dan kau tahu, anakku, jika air mata semua anak cucu Adam sampai akhir zaman nanti ditimbang, maka akan lebih berat air mata Adam as saat beliau bertobat menangisi dosa karena tergoda bisikan iblis untuk memakan buah terlarang di surga.
 -----------------------------------------------------------------
Maka meneteslah air mata ini untuk Palestina, Mesir dan Suriah...tolonglah saudara-saudara kami Yaa Rabbi.... Inikah janji-Mu kelak akan basyiroh Rasululloh....

Senin, 29 Juli 2013

Palestina dalam Cerita (1)

CERITAKAN INI PADA ANAK-ANAK KITA

Dahulu kala, ketika Nabi Musa membebaskan kaum Bani Israil dari cengkraman penindasan Fir’aun, Nabi Musa membawa Bani Israil menuju tanah suci yang telah dijanjikan Allah, yaitu tanah PALESTINA. Namun di tengah perjalanan saat Nabi Musa pergi selama 40 hari menuju panggilan Allah untuk menerima kitab Taurat, Bani Israil mulai inkar pada Allah. Salah seorang di antara mereka yang bernama Samiri, mengumpulkan perhiasan emas dari kaum wanita mereka, meleburnya jadi satu dan menjadikannya patung anak lembu untuk dijadikan sesembahan mereka. Dengan tenangnya Samiri berkata kepada mereka, “Inilah Tuhan kita, Tuhan Musa dan Harun, namun kini Musa telah lupa”. Ah, betapa mereka mudah sekali menyimpang.
Nabi Harun yang diperintahkan agar menjaga Bani Israil selama Nabi Musa pergi, tidak bisa berbuat apa-apa. Karena memang sejak awal kaum Bani Israil sudah punya tabi’at membangkang. Tentu saja sepulangnya Nabi Musa, beliau amat marah pada kaumnya. Padahal sebelumnya Allah telah kirimkan nikmat dan karunia yang tak terkira. Saat mereka kehausan, Allah telah kirimkan Manna, sejenis minuman yang rasanya lebih manis daripada madu. Sumbernya lagsung tercurah dari langit laksana salju. Saat mereka kelaparan, Allah telah kirimkan Salwa, sejenis burung murai yang turun dari langit dalam keadaan sudah terpanggang.  Pun begitu, mereka tidak pernah merasa puas dan meminta kepada Musa agar Allah memberikan kacang adas, kacang tanah, dan bawang merah. Betapa aneh dan dungu mereka itu, sudah diberi Manna dan Salwa malah minta yang lebih rendah.
Karenanya Allah marah pada mereka dan dihukumlah mereka selama 40 tahun berputar-putar berkeliling-keliling di Padang Tiih gurun Sinai tanpa bisa keluar dari sana. Selama dalam hukuman itu mereka banyak mengeluh tentang ini dan itu, tidak sabar dan tidak bersyukur. Akhirnya sebelum Nabi Musa menyempurnakan risalah Allah dalam kitab Taurat, Beliau meninggal dunia dalam keadaan murka kepada kaum Bani Israil.
Sebelum meninggal, Nabi Musa menitahkan tugasnya kepada Nabi Yusya untuk membimbing Bani Israil dan membebaskan tanah suci Palestina dari tangan kaum Amaliq yang kafir dan menyembah berhala. Maka berangkatlah Nabi Yusya bersama pemuda-pemuda Bani Israil yang beriman kepada Allah untuk berperang melawan kaum Amaliq. Salah seorang di antara mereka ada yang bertanya, “wahai Nabi Allah, mengapa harus tanah suci itu? Mengapa tidak tanah yang lain?”
Kemudian Nabi Yusya menjawab, “Tanah yang suci itu adalah tanah warisan kakek kalian, Ibrahim dan bapak kalian, Ya’kub. Baitul Maqdis adalah tanah setiap orang mukmin. Hanya orang berimanlah yang boleh tinggal di atasnya. Karenanya Allah memerintahkan kita untuk mensucikannya dan membebaskannya dari tangan para penyembah berhala. Seorang dari mereka ada yang berkata, “Baitul Maqdis akan menjadi milik kita sepanjang hajat”.

Nabi Yusya menekankan lagi kepada kaum Bani Israil, “Baitul Maqdis hanya akan menjadi milik orang-orang mukmin. Barang siapa yang kafir dan berbuat inkar kepada Allah sesudah memasukinya, maka Allah akan mencabutnya hak kepemilikan itu. Kalian sama sekali tidak berhak untuk mendudukinya apalagi memilikinya. Tanah suci itu hanya milik orang-orang yang beriman, tidak mendurhakai Allah, dan tidak mengubah firman-firman Allah”.
Atas kuasa Allah, tanah suci itu bisa direbut dengan kemenangan gemilang oleh kaum Bani Israil. Dan sebelum memasuki pintu gerbang Baitul Maqdis, Allah mewahyukan kepada Nabi Yusya agar Bani Israil memasukinya sambil mengatakan “Hiththah” (bebaskanlah), dan dengan posisi bersujud di atas tanah sebagai tanda bukti ketaatan pada Allah. tetapi di antara mereka ada yang memasukinya dengan mengatakan “hinthah” (gandum), sambil mengesot dengan pantat. Alangkahmemalukan dan senang mempersulit diri mereka itu.
Oh lihatlah, betapa mereka itu sangat ingkar dan durhaka kepada Allah dan Nabinya. Padahal baru saja mereka melihat nikmat kemenangan dibentangkan di hadapan mereka. Maka janji Allah itu pasti dan akan tetap berlaku. Mereka, ummat pembangkang dan pendurhaka, kapan pun, di mana pun mereka berada, kemana pun mereka pergi, mereka akan tetap menjadi kaum yang terusir. Jadilah sekarang, pembebasan dan pensucian Baitul Maqdis, Al-Aqsha, menjadi salah satu kewajiban yang tersisa di pundak kaum mukminin.
------------------------------------------------------------------------------------------
buah tangan i'tikaf 10 hari terakhir Ramadhan 1434H

Jumat, 14 Juni 2013

Muhammad Tercinta (5)









MUHAMMAD SAW PULANG KE MAKKAH

Nabi Muhammad kecil, tumbuh luar biasa, berbeda dari teman sebaya.
Lemah lembut perangainya, sopan santun tutur bahasanya.
Pun begitu, beliau tak pernah membeda-beda.
Bersama sebayanya, beliau senang menggembala domba ke bukit rumput gurun sahara.
Suatu hari ketika sedang menggembala,
Saudara sepersusuannya, Abdullah, mendapati Muhammad tiada.
Hilang entah kemana. Tanpa diketahui banyak orang,
Muhammad kecil dibawa oleh dua sosok bercahaya.
Dibelah dadanya, diambil hatinya, dibasuh dengan air dari mata air surga
Dalam cawan piala sebening kaca.
Setelah itu hatinya dikembalikan ke tempat semula.
...
Begitulah,taklama berselang, sejak peristiwa penyusian hatinya,
Muhammad kecil dipulangkan ke kampung halamannya.
Kembali ke pangkuan Aminah, ibunda tercinta.
Berat nian bagi Halimah melepasnya.
5 tahun sudah kebersamaan mereka.
Meninggalkan kesan kasih sayang yang mendalam.
....


SAAT IBUNYA MENINGGAL

Setahun kemudian, Aminah mengajak Muhammad ke Madinah.
Mereka akan berkunjung ke saudaranya dari Bani Najjar,
Sambil berziarah ke makam sang ayah, Abdullah bin Abdul Muthalib.
Dalam perjalanan pulang ke Makkah, kesehatan Aminah melemah.
Ditambah badai pasir yang melanda, memaksa mereka mencari perlindungan sementara.
Ummu Aiman, khadimat mereka, membawa Aminah ke desa Abwa.
...
Ooh... kondisi Aminah semakin lemah.
Pun begitu, Aminah tak merasa gundah dan tetap pasrah.
Setelah memberi sedikit amanah pada belahan jiwanya, Muhammad,
Agar jangan sedih dan resah, meskipun hidup tanpa ibu tanpa ayah.
Karena Muhammad, ada dalam perlindungan dan pemeliharaan Sang Maha Pemurah.
...
Duhai... suratan takdir pun tak bisa dicegah.
Aminah meninggal sudah, berkalang tanah di desa Abwa.
Dalam naungan duka lara, ummu Aiman membawa pulang Muhammad
Ke pangkuan sang kakek, Abdul Muthalib.